Dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan sering membutuhkan peran lawyer eksternal untuk membantu pekerjaan in-house counsel. Peran lawyer eksternal menjadi penting untuk mewakili kepentingan perusahaan yang tidak bisa ditangani langsung in-house counsel. Misalnya saat berhadapan dengan rekanan atau counterpart di luar perusahaan. Oleh karena itu, hubungan kemitraan in-house counsel dan lawyer eksternal harus harmonis.
Partner Siregar Setiawan Manalu Partnership (SSMP), Bobby R. Manalu mengatakan in-house counsel adalah rekan strategis. “Bagi kami in-house counsel merupakan strategic partner. Isu hukum di perusahaan pasti diketahui in-house counsel, tentu kami berkomunikasi intens dengan para in-house counsel,” ujarnya kepada Hukumonline, Rabu (28/8/2024). Sebagai lawyer eksternal ia harus bekerja sama dengan in-house counsel dalam menyelesaikan persoalan hukum perusahaan.
Menurut Bobby, seorang in-house counsel yang berkualitas dapat dilihat dari kemampuannya yang baik dalam berkoordinasi dengan lawyer eksternal. Hal ini juga secara tidak langsung membantu lawyer eksternal dalam menyelesaikan pekerjaan.
Seorang in-house counsel dibutuhkan posisinya bagi lawyer eksternal sebagai jembatan komunikasi. Kebutuhan ini karena in-house counsel salah satu pihak yang akan memberikan nasihat hukum kepada pemangku kepentingan di perusahaan, “Maka dari itu, in-house counsel itu partner penting kami,” ujar Bobby. Ia merasa apa saja persoalan yang tengah diselesaikan oleh lawyer eksternal dapat terbantu dengan kehadiran in-house counsel.
Bobby menjelaskan saat ini banyak in-house counsel yang dulunya memulai karier sebagai lawyer di kantor hukum. Mereka yang telah “mencicipi” dunia advokat akan terbiasa dengan cara kerja lawyer eksternal. Kondisi ini sebenarnya mempermudah pekerjaan lawyer karena cara berpikir mereka menangani masalah telah dipahami in-house counsel.
Bobby mengaku sangat menjaga hubungan baik dengan in-house counsel. Langkah ini ia lakukan selama membangun kantor hukum hampir satu dekade lamanya. “Kita agendakan waktu khusus untuk koordinasi setiap ada isu. Biasanya sekali seminggu atau sekali sebulan. Jadi komunikasi pasti baik,” ucapnya.
Selain mengagendakan pertemuan formal, Bobby juga menggunakan cara menyenangkan untuk terus berhubungan baik dengan para in-house counsel. Salah satu caranya adalah lewat olahraga.
Ia meyakini hubungan yang menyenangkan dan tidak melulu membahas soal pekerjaan akan lebih menanamkan kedekatan yang berbeda. Bobby akan mengundang in-house counsel untuk ikut serta dalam agenda olahraga yang kantornya selenggarakan, seperti lari atau golf.
Menghadirkan lawyer dengan in-house counsel dalam satu panel seminar atau konferensi juga menjadi jalan yang biasanya ia lakukan. Mereka bisa saling berbincang dengan topik yang tidak jauh dari pekerjaan secara informal.
Oleh karena itu, Bobby mengaku dirinya dan SSMP mendukung kegiatan Hukumonline dalam Indonesian In-House Counsel Summit & Awards (IHCSA) yang akan pada 17-18 Oktober 2024 mendatang.
IHCSA 2024 ini merupakan ajang pertemuan in-house counsel dari seluruh Indonesia sekaligus penganugerahan bagi in-house counsel terpilih. Selain itu, juga diselenggarakan diskusi yang akan langsung dipandu oleh sejumlah kantor hukum ternama Indonesia.
“Kegiatan ini sangat baik, kami bisa bertemu langsung dan berkenalan dengan banyak in-house counsel dalam kegiatan ini. Setidaknya jika nanti dihadapkan pada pekerjaan yang sama, kami tidak canggung lagi karena sudah berkenalan sebelumnya lewat kegiatanini,” kata Bobby.